Friday, April 11, 2008

Monday, April 7, 2008

islam dihina LAGI.....



anda seorang MUSLIM....
ISLAM dihina lagi....
mengapa harus kita berLEMBUT....


tiada jalan lain yang MAMPU kita lakukan....


boikotLAH....

1. Dutch Lady - Susu
2. Ferrero Roche - Coklat
3. Wall’s - Ais Krim
4. Ing -Insurans
5. Planta -Magerin
6. Lady’s Choice -Magerin
7. Lipton -Teh
8. Shell -Minyak
9. Knorr -Perisa Makanan
10. Dove -Mandian
11. Sunlight -Magerin/Pencuci Pinggan
12. Radiant -Deodoran
13. Rexona -Deodoran
14. Ponds -Produk Kecantikan
15. Kieldsens -Coklat
16. Slimfast -Produk Pelangsing
17. Lego -Kismis
18. Philips -Barangan Elektrik
19. Duyvis -Makanan Ringan
20. Gouda -Keju
21. Robin -Pencuci Lantai/Pakaian
22. Ariel -Pencuci Lantai/Pakaian
23. Omo -Pencuci Lantai/Pakaian
24. Labello -Lip Balm
25. Pickwick -Teh
26. Venz -Mentega Coklat
27. Kinder Bueno -Coklat

Wednesday, April 2, 2008

Airmata rasulullah sallallahu alaihi wasallam.....

Dimana-mana sahutan maulidur rasul kita dengari,serta qasidah-qasidah dilaungkan, malah dengan suara yang amat lunak...apakah kita sedar dan meneliti jasa dan cinta rasulullah kepada umatnya....
Sebuah kisah tentang cinta yang sebenar-benar cinta yang dicontohkan Allah melalui kehidupan
Rasul-Nya.
Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap. Pagi
itu,Rasulullah dengan suara terbatas memberikan khutbah,
"Wahai umatku, kita semua ada didalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya.Maka taati dan bertakwalah
kepada-Nya. Kuwariskan dua perkara pada kalian, Al-Qur'an dan sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku, bererti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-sama aku."
Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang tenang dan penuh minat menatap
sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya.Usman menghela nafas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba.
"Rasulullah akan meninggalkan kita semua,"keluh hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hamper selesai menunaikan tugasnya didunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas menangkap Rasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar. Disaat itu, kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu.
Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang didalamnya, Rasulullah sedang
terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?"
tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,"Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah
yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.
"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut,"kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya.
Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.
"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasulullah dengan suara yang amat lemah.
"Pintu-pintu langit telah terbuka,para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu, " kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."
Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, kerana sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku."Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya.
"Uushiikum bi al- sholaati, wa Maa Malakat Aimaanukum, peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."
Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan
di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii,
ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku"
Dan, berakhirlah hidup manusia paling mulia yang memberi sinaran itu. Kini,mampukah kita mencintai
sepertinya?
Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi
Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.Adakah salah? cara kita
membalas cinta rasulullah SAW dengan menyambut
hari kelahiran beliau....fikirkan.....???

Tuesday, April 1, 2008

Renungan

Dengan nama Allah yang sangat pemurah lagi sangat mengasihi. Segala puji bagi Allah sebenar-benar pujian. Selawat dan salam tercurah kepada sebaik-baik makhlukNya, penghulu kita Nabi Muhammad S.A.W. dan juga kepada keluarga dan para sahabatnya dan pengikut-pengikutnya.
Ketahuilah ~ Wahai saudaraku yang sangat berminat dan mempunyai perhatian dalam mencari ilmu, yang telah menunjukkan cita-cita yang tinggi dan rasa sangat dahaga terhadap ilmu pengetahuan seandainya Engkau berniat dengan mencari ilmu ini untuk berlumba-lumba dan mendapatkan kemegahan dan terkemuka dikalangan kawan-kawan dan untuk menarik perhatian orang ramai terhadap dirimu dan menghimpunkan akan kekayaan dunia, maka sebenarnya engkau telah berusaha menghancurkan agamamu dan membinasakan dirimu sendiri dan menjual akhiratmu untuk mendapatkan harta dunia, maka penjualanmu adalah rugi dan perniagaanmu porak-peranda dan guru yang mengajarmu adalah dikira menolongmu dalam membuat maksiat dan ia juga akan merasakan kerugian. Ketika guru yang mengajarmu itu laksana seorang yang menjual pedang kepada perompak seperti sabda Rasulullah S.A.W.:
مَن أعانَ على معصيةٍ ولو بشطْرِ كلمةٍ كان شرِيكاً له فيها.
Ertinya: “Siapa yang menolong orang lain melakukan sesuatu maksiat walaupun hanya dengan setengah kalimat maka orang itu dikira berkongsi di dalam melakukan maksiat tersebut.”